Chan Yeol Juntak

Sabtu, 16 Februari 2019

KREASI MENGHAFAL AYAT FIRMAN TUHAN

ARTI PENTING MENGHAFAL FIRMAN TUHAN


1. Perintah Tuhan ( Ulangan 6:6-9)
         Apa yang kuperintahkan kepadamu pada hari ini haruslah eengkau perhatikan. haruslah engkau mengajarkannya berulang-ulang kepada anak-anakmu dan membicarakannya apabila engkau duduk di rumahmu, apabila engkau sedang dalam perjalanan, apabila engkau berbaring dan apabila engkau bangun. Haruslah engkau juga mengikatkannya sebagai tanda pada tanganmu dan haruslah itu menjadi lambang di dahimu,  dan haruslah engkau menuliskannya pada tiang pintu rumahmu dan pada pintu gerbangmu. 

2. 2 Timotius 3: 14-16
       Roh Kudus Menggunakan Firman Tuhan yang sudah dihafal dalam kehidupan sehari-hari ketika: digoda, dalam pencobaan dan ketika mengambil keputusan.

3. Mazmur 119: 9,11
      Menolong untuk tidak jatuh dalam dosa

4. Matius 4:1-11
      Siap untuk dipakai melayani Tuhan

5. Siap dipakai untuk melayani Tuhan

Untuk itu anak-anak sejak usia dini perlu diajar menghafal Firman Tuhan. Namun karena masih kecil, anak-anak sekolah minggu suka jika cara menghafal Firman Tuhan itu menggunakan kreasi yang menyenangkan.

6. Tuhan Itu Kekuatanku

7. Tuhan Allah Adalah Terangku

SEKOLAH MINGGU DAN PENDIDIKAN KRISTEN

SEKOLAH MINGGU DAN PENDIDIKAN KRISTEN

             Cerita dan perkembangan sekolah minggu mengisi banyak tempat dalam sejarah pendidikan moden. Dimulai dengan tindakan protes melawan rasional dan sekuler ketika gereja berhenti mengajar pendidikan dalam kebenaran Kristen. Sekolah minggu membawa kebebasan di dalam gereja. Pada mulanya menekankan pendidikan umum untuk sejalan dengan pendidikan agama. Dan beberapa tahun kemudian, pengajaran kembali ke awal.


I. SEJARAH MULA MULA DARI SEKOLAH MINGGU

A. PERMULAAN SEKOLAH MINGGU MODERN

     1. Robert Raikes dari Gloucester, Inggris pada tahun 1780, memulai sekolah  minggu sebagai percobaan dengan tujuan mencegah perbuatan jahat.
     2.Ternyata percobaannya berhasil, dia mulai sekolah minggu lain dan setelah tiga tahun diterima masyarakat dan mendapat hasil.
     3. Masyarakat mendukung pekerjaannya, dan pada tahun 1811 Raikes meninggal, dihadiri oleh 400.000 murid sekolah minggu di Inggris.
     4. Kegiatan sosial sekolah minggu didirikan setelah tahun itu dan kegiatan-kegiatan sosial lainnya mulai berdiri.
     5. Persatuan sekolah minggu di London bekerja sepenuhnya untuk kesejahteraan orang muda. 

B. PERMULAAN DI AMERIKA
     1. Gerakan REikers didirikan di Amerika karena orang-orang terlihat membutuhkan pengajaran Alkitab, yang berkurang sebagai dampak melemahnya kontrol gereja terhadap pendidikan.
     2. Dimulai dari selatan pada tahun 1785, gerakan ini menyebar dengan cepat di utara. berhasil pada tahun 1790 di Filadelfia pada hari pertama atau sekolah sabat. 
     3. Sekitar tahun 1810 gereja mulai menyetujui kehdiran sekolah minggu. ttapi tidak menjadikan sekolah minggu sebagai yang utuh dalam pekerjaan gereja.
     4. Seluruh kesatuan kegiatan orang awam dikembangkan pada tahun 1817  di sekolah minggu Filadelfia dan persekutuan sekolah orang-orang dewasa.
     5. Persatuan sekolah minggu Amerika berdiri pada tahun 1824.


II. PERKEMBANGAN PENYEBARAN DAN KEMUNDURAN SEKOLAH MINGGU 
     Karena gereja dan negara dipisah maka dihasilkan penghapusan pengajaran agama, organisasi dan penyebarannya. Gereja memakai sekolah minggu sebagai alat untuk memberikan penngajaran. 

a. PERKEMBANGAN 1824 - 1872
     1. persatuan sekolah minggu Amerika memimpn perkembangan organisasi pendidikan dan perluasannya.
     2. Ketika denominasi-denominasi menjadi aktif di lapangan, persatuan ini menyerahkan kepemimpinannya kepada "Rapat NAsional", tetapi tidak pernah berhenti pada tugas pokok di dalam mengkoordinir sekolah-sekolah minggu, mengajar Alkitab dan membagikan/menyalurkan literatur Kristen.

b. PENYEBARAN/ PERLUASAN 1872-1903
     1. Konferensi dan rapat-rapat daerah dipegang kepala daerah pada tahun 1820 menjadi lebih banyak setelah tahun itu dan berkembang ke rapat-rapat negara. 
     2.  Rapat Nasional pertama pada tahun 1832, yang kedua 1833, dan yang ketiga 1859. Pada pertemuan ketiga, rencana yang telah dibuat berhasil yaitu mengangkat pelajaran-pelajaran ssekolah minggu sebagai pusat kepemimpinan. 
     3. Dari tahun 1875 pertemuan-pertemuan diresmikan secara internasional.
     4. Pada pertemuan internasional yang ketiga pada tahun 1881 diresmikan persatuan sekolah minggu internasional.
     5. Pada pertemuan internasional kelima pada tahun 1887, dianjurkan untuk sebuah persatuan sekolah minggu dunia. 
    6. Hasilnya pada tahun 1910 dibentuk dewan sekolah minggu dari denominasi penginjilan. 
    7. Persatuan dan dewan internasional bergabung pada tahun 1922, diterima pada tahun 1924 dengan nama dewan internasional pendidikan agama. 
    8. Banyak orang-orang gereja dan karyawan yang tidak setuju dengan dewan karena terlihat bebas dan ditekankan kepada pemandangan yang berasal dari manusia terhadap pendidikan.

c. KEMUNDURAN 1916-1940
1. Meskipun populasi bertambah, tetapi jumlah sekolah minggu dan pendaftaran murid-murid berkurang.
2. Penyebabnya adalah:
     a. Paham theologia Liberal dalam dewan internasional
     b. Penerimaan pendidik-pendidik agama dari anti Kristen
     c. Penolakan pemimpin-pemimpin penginjilan untuk mengangkat hal-hal & cara2 baru
     d. Denominasi kekuatan gerejawi.


III. LATARBELAKANG KEMUNDURAN DAN PEMUNCULAN KEMBALI SM.

A. ALKITAB DI SEKOLAH ALKITAB
1. Dari awal Alkitab sudah dipakai di dsekolah minggu
2. Pengajaran kateketik yang formal berlaku pada awalnya diikuti oleh sebuah masa penekanan penghafalan Alkitab
3. Dr. James Gall pada tahun 1810 yang memulai dan selalu menggunakan batas pengajaran. 
4. Persekutuan sekolah Minggu Amerika pada tahun 1826 menerbitkan sebagian besar buku pelajaran sistematik dan masih diproduksi.
5. Penyatuan pelajaran diikuti dengan era babel pada 1840-1870, selama 30 tahun penuh bermacam-macam kebingungan pelajaran. Ini disebabkan permintaan untuk perbaikan pelajaran-pelajaran sekolah minggu.
6. Di bawah rapat kepemimpinan, system keseragaman pelajaran Alkitab diangkat pada tahun untuk memastikan pelajaran langsung dari Alkitab.
7. Keberatan-keberatan satu bagian Alkitab untuk seluruh umur dipimpin pada tahun 1908 untuk bertindak menyetujui seri Alkitab.

B. ALKITAB DIHAPUSKAN DARI SEKOLAH MINGGU
1. Pada tahun-tahun abad ke-19, beberapa pemimpin mulai mengenalkan bahan-bahan yang tidak berasal dari Alkitab kepada sekolah minggu.
2. Tetapi orang-orang dipengaruhi oleh pandangan-pandangan Jhon Dewey pada pengalaman pelajaran yang mendominasi pendidikan berpusat bukan pada inti Alkitab.
3. Pada yahun 1950, setelah dewan menjadi bagian dari dewan nasional gereja-gereja Kristus di Amerika, pengaruh dari yang bukan penginjilan diteruskan kepada sekolah minggu.

C. ALKITAB DILETAKKAN KEMBALI DI SEKOLAH MINGGU
1. Bagi persekutua yang berdiri di atas kebenaran Alkitab, tahun1846, evangelis membentuk persekutuan evangelis dunia.
2. Pada tahun 1894, kaum liberal menarik kembali dan mengatur persatuan gereja terbuka yang pada tahun 1900 namanya menjadi Federasi NAsional Gereja dan Pekerja Kristen.
3. Pada tahun 1905, kaum liberal mendirikan gereja Kristen yang disebut Federasi Dewan Gereja GEreja Kristus di Amerika.
4. Ketidakpuasan evangelis dibawa dalam pelajaran sekolah minggu, pada tahun 1946 membentuk persatuan asional sekolah minggu, cabang dari persatuan evangelis nasional.
5. Persatuan ini diperkenalkan pada tanggal 4 Januari 1948, keseragaman pelajaran Alkitab menjadi isi pusat Alkitab.
6. Persatuan ini mengakui nilai pelajaran dasar yang dibutuhkan dalam pertemuan kelompok umur yang berbeda yang meningkatkan pelajaran dasar.
7. Disamping membuat pelajaran-pelajaran, juga menempatkan Alkitab di tempat yang benar, untuk secara efektif mengajarkan Firman Allah. 
8. Evangelis menciptakan rumah-rumah yang menempatkan pelajaran Alkitab sebagai relevansi Alkitab yang dibutuhkan oleh setiap individu.

Senin, 12 November 2018

KEPRIBADIAN


1. "Si Kuat" Dominan/Kholeris (Ekstrovert, Pelaku, Optimis)
Mereka-mereka ini adalah manusia dengan bakat pembawaan sebagai seorang pemimpin (walaupun tidak semuanya jadi pemimpin). Mereka menyukai tantangan dan senang memerintah, penuh pertimbangan, cenderung berpikir negatif, pendendam yang kronik, hidup berdasarkan definisinya tentang hal-hal disekitarnya, dan selalu menilai sesuatu menurut logika. Memang secara umum kepribadian yang satu ini kedengaraanya buruk, tapi mereka sebenarnya adalah pengabdi yang setia kepada persahabatan, peduli dengan keadaan orang lain, punya bakat dalam menyelesaikan masalah dengan kreatif, bergerak dengan rencana dan teriorientasi pada jadwal, dan bisa diandalkan.

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Dominan/Kholeris adalah:
1. Pembawaannya langsung kepada pokok pembicaraan
2. Menyukai hal-hal yang menantang
3. Orangnya suka menguasai
4. Senang memimpin
5. Selalu berfokus pada tujuan dan hasil yang dicapai
6. Sifatnya tegas

Kelemahan tipe Dominan adalah :
1. Suka memaksa dan egois
2. Sikapnya sering kasar
3. Cenderung tidak sabar
4. Keputusannya sering gegabah
5. Suka berdebat

Cara menaklukkan tipe Dominan :
Kepribadian Dominan tidak suka dikritik, dan sebaliknya sangat suka mengkritik orang lain. Inti sebuah perdebatan bagi mereka adalah kemenangan, bukan kebenaran. Jadi, jika anda terlibat dalam sebuah perdebatan dengan manusia model ini, jangan pernah mengkritik opini mereka. Jika anda tidak setuju, cukup kemukakan opini anda tanpa harus mematahkan argumentasi mereka. Jika anda berhasil menempatkan diri anda pada posisi netral, maka anda sudah memenangkan pertemanan mereka.

2. "Si Populer" Intim / Sanguine (Ekstrovert, Pembicara, Optimis)
Manusia tipe Intim adalah mereka-mereka yang humoris, supel, easy going, ekspresif, punya rasa ingin tahu yang besar, dan selalu mengikuti perkembangan jaman. Dalam pergaulan, mereka tidak kesulitan dalam mencari pertemanan karena pembawaannya yang memang disukai banyak orang, walaupun cenderung menguasai pembicaraan dan sering membesar-besarkan. Tapi kepribadian Intim terlalu cepat merasa bosan, termasuk dalam hal pekerjaan. Cepat kehilangan antusiasme, tempramen, egois, dan gampang lupa adalah kekurangan orang-orang bertipe Intim. Konon katanya, seseorang dengan kombinasi antara kepribadian Dominan dan Intim sangat berpotensi menjadi penguasa/orang yang berhasil.

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Intim /sanguine adalah:
1. Pribadinya memiliki Kharisma
2. Mudah bergaul
3. Senang berbicara
4. Suka memberi semangat
5. Suka menolong
6. Punya rasa peduli
7. Pandangan selalu optimis

Kelemahan tipe Intim adalah :
1. Sering terlalu emosional dan berpikiran pendek
2. Terlalu percaya diri dan suka berpusat pada diri sendiri
3. Pendengar yang yang buruk
4. Jarang memperhatikan waktu
5. Banyak alasan
6. Terlalu mudah percaya kepada orang lain

Cara Menaklukkan tipe Intim :
Titik kelemahan kepribadian Intim adalah pujian. Hampir semua kegiatan yang mereka lakukan didasarkan oleh niat untuk mendapat pujian atau penghargaan dari orang disekitarnya. Baik itu pujian untuk karya-karyanya, hasil kerjanya, atau apapun yang ada pada mereka. Jika anda bisa memberikan penghargaan yang tulus kepada mereka, walaupun dalam bentuk kecil seperti tertawa saat mereka bergurau atau sekedar menjadi pendengar yang baik, anda akan memenangkan hati mereka.

3. "Si Cinta Damai" Stabil/Phlegmatics (Introvert, Pengamat, Pesimis)
Manusia tipe ini lebih sering menyendiri dan punya perasaan yang sangat peka. Berbakat menjadi musisi (khususnya musik melankolis) karena kepekaannya yang terkadang berlebihan terhadap apapun yang menyangkut perasaan. Tipe manusia ini kurang cepat tanggap kepada hal-hal yang berbau humor sehingga memiliki kesulitan dalam pergaulan yang informal. Selalu ragu-ragu dalam mengambil keputusan dan membutuhkan persetujuan orang lain sebelum bertindak.

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Stabil/Phlegmatics adalah:
1. Tidak menyukai perubahan yang mendadak
2. Pembawaanya tenang dan sabar
3. Memiliki sifat setia
4. Orangnya dapat dipercaya
5. Tipe pendengar yang baik

Kelemahan tipe Stabil adalah :
1. Orangnya cenderung pasif
2. Cepat puas dengan keadaan yang ada
3. Lebih suka mengalah atau kompromi, cenderung takut menyinggung perasaaan orang lain
4. Sering merasa rendah diri

Cara Menaklukkan tipe Stabil :
Manusia Stabil seperti ini membutuhkan dukungan moral untuk hampir semua keputusan penting yang akan mereka ambil. Tidak sulit untuk memenangkan pertemanan mereka, karena yang mereka butuhkan hanyalah teman yang bisa terus ada disaat mereka sedang membutuhkan dukungan moral (yang sangat sering bila dibandingkan dengan orang-orang lain). Jadilah pendukung mereka, maka mereka akan menjadi “pasukan” anda.


4. "Si Sempurna" Cermat/Melankolis (Introvert, Pemikir, Pesimis)
Kepribadian yang satu ini memang bukan penyendiri seperti kepribadian Plegmatis. Mereka adalah orang-orang yang senang dan mudah bergaul, namun dalam pergaulannya lebih sering diam dan berada di posisi pendengar. Kepribadian Cermat berwatak sabar, cenderung menyembunyikan emosi, dan bijaksana dalam pergaulannya sehingga seringkali menjadi penengah yang baik. Pada dasarnya, mereka adalah kepribadian dengan pembawaan yang bersifat dewasa. Namun mereka cenderung kurang memiliki antusias terhadap perubahan dan kegiatan baru sehingga mereka jugalah manusia-manusia paling membosankan di muka bumi. Mereka tidak cakap ketika diharuskan untuk memimpin sehingga lebih sering menghindari tanggung jawab. Konon katanya, kesabaran dan kebijaksanaan kepribadian ini memang digilai oleh lawan-lawan jenisnya namun mereka tidak dibekali bakat memimpin, atau kasarnya, terlahir untuk jadi bawahan.

Ciri-ciri orang yang memiliki gaya kepribadian Cermat/Melankolis adalah:
1. Orang ini memperhatikan ketelitian dan ketepatan
2. Bertindak dengan hati-hati
3. Bekerja dengan sistematis
4. Tidak suka memihak
5. Taat kepada atasan

Kelemahan tipe Cermat adalah :
1. Cenderung rewel
2. Orangnya agak sensitive
3. Pembawaannya suka memilih-milih
4. Sering curiga

Cara Menaklukkan tipe Cermat :
Kepribadian Cermat tidak menyukai kepribadian orang lain yang sama pasifnya dengan mereka. Karena mereka lebih senang dipimpin daripada memimpin, yang mereka butuhkan adalah orang-orang yang lebih bisa mendominasi mereka (dengan kadar yang wajar tentunya). Anda tidak perlu membuang tenaga untuk memenangkan hati orang-orang Cermat karena mereka lebih senang mendengarkan dan memberikan anda nasehat. Jadikan mereka tempat curhat anda, adalah cari paling mudah memfondasikan pertemanan anda dengan mereka.

Termasuk tipe manakah kepribadian Anda?? Apapun tipe Anda, hal yang utama adalah mengerti tentang diri kita masing masing, mengerti kelebihan dan lebih-lebih kelemahan kita masing masing.

Tanpa orang sanguinis, dunia ini akan terasa sepi.

Tanpa orang melankolis, mungkin tak ada kemajuan di bidang riset, keilmuan dan budaya.

Tanpa kaum koleris, dunia ini akan berantakan tanpa arah dan tujuan.

Tanpa sang Phlegmatis, tiada orang bijak yang mampu mendamaikan dunia.

Demikian 4 karakter dasar yang telah ditemukan oleh Hipocrates. Karakteristik anda sendiri bisa ditemukan dengan cara mengikuti tes psikologi, atau bisa dengan cara mengenal bagaimana diri anda sendiri. Namun itu hanyalah kepribadian dasar, karena banyak faktor yang dapat mempengaruhi sifat manusia. Seperti lingkungan, dan juga bagaimana anda berinteraksi dengan orang lain.

Tidak ada kepribadian yang benar-benar baik atau jahat, semua itu kembali pada diri anda sendiri ingin menjadi pribadi yang baik atau jahat. Seperti misal, sifat sanguinis dan koleris ‘mudah selingkuh’ bukan berarti semua orang dengan karakteristik sanguinis dan koleris pasti selingkuh. Dan juga, bukan berarti karakteristik melankolis atau phlegmatic pasti tidak akan berselingkuh. Semua kembali ke pribadi masing-masing yang ingin menjadi seperti apa.

Tapi bukan berarti tidak berguna untuk mempelajari hal ini, karena dengan mengetahui ini kita bisa tahu bagaimana harus bersikap kepada orang lain. Misal, anda memiliki teman yang sangaaaat pendiam, hanya berbicara sepatah 2 patah kata. Mau anda coba seperti apa pun dia akan tetap menjadi pribadi yang diam, kerena memang begitu sifat dasarnya. Sekarang hanya tinggal bagaimana anda menyesuaikan diri dengan orang tersebut.
Karakter tidak bisa diubah,  karena begitu adanya sejak kita lahir.  Yang bisa dilakukan hanyalah mencoba menutupi kekurangan yang ada pada diri kita, dan mengembangkan kelebihan yang sudah kita miliki.

Minggu, 28 Januari 2018

Si Kelinci dan Si Kura-kura

Pemeran                  :           Raja
                                    Dokter Gurita
                                    Kura-kura
                                    Kellinci

Narator         : Di dalam laut yang sangat dalam, di sana ada Kerajaan. Dalam Kerajaan    
  Laut itu ada seorang Raja. Dia sudah tua dan sakit parah. Dokter   
  Gurita dipanggil memeriksa dan berkata, “ Rajaku yang mulia, penyakit
  ini tidak bisa disembuhkan karena tidak ada obat di dalam laut ini,
  kecuali hati kelinci di bumi.”
Raja   :           Siapa yang berani naik ke bumi dan mencarikan hati kelinci?”

Narator : Semua menteri diam kecuali kura-kura.
Kk        :           Aku akan mencarikannya buat rajaku.

Narator : Si kura-kura itu naik ke bumi dengan gambaran kelinci dan jumpa si
  kelinci di gunung.
Kk        :           Apa kabar? Aku kura-kura dari kerajaan laut.
K          :           Baik-baik saja!  Dari Kerajaan Laut? Hebat kali!
Kk        :           Ya, di sana banyak makanan enak dan banyak permata yang
mahal. Ayo kita pergi sana. Aku mengundangmu?
K          :           Aku diundang? Enak kali tapi aku tidak bisa berenang!
Kk        :           Jangan kuatir. Naik saja di atas punggungku. Aku akan
mengantar!

Narator : Akhirnya, mereka tiba di Kerajaan laut yang indah itu.
Kk        :           Rajaku yang mulia, aku sudah tangkap dan membawa si kelinci
ini.
R          :           Baik sekali, Menteri Kura-kura. Aku akan memberikan hadiah
kepadamu. Hei kelinci!
Aku kena sakit parah dan perlu hatimu.

Narator : Si kelinci itu baru sadar ditipu dan memikirkan jalan keluar.
K          :           Aduh, hatiku ketinggalan di Rumahku. Aku sudah cuci dan
jemur hatiku karena sudah lama dipakai. Kalau si kura-kura itu beritahu dulu di bumi, aku sudah membawa hatiku ke sini.  Biarlah aku pulang ke rumahku sama dengan si kura-kura itu. Aku akan membawa hatiku dengan sukacita.”

Narator : Sesudah mereka tiba di gunung, si kelinci mengambil kotorannya dan
  memberikannya kepada si kura-kura.

K          :           Inilah hatiku! Selamat jalan! 

Narator : Si kelinci itu berlompat-lompat ke atas dan kura-kura tidak bisa

  mengerjanya. 

Apakah ada kamar kosong?

Pemeran :    Sutradara  (S)
                        Tuan Penginapan (T)
                        Maria (M)
                        Yusuf (Y)
                        Prajurit Roma (P)


Babak I

Panggung :  Di dalam ruangan Gereja, Pemuda-mudi sedang duduk di kursi dan menunggu kawan-kawannya yang lain untuk latihan drama Hari Natal.

S          : (Muncul) Shalom! Semua sudah datang?
P          :Belum.
S          :Siapa yang belum datang? (duduk sambil membaca teks drama)
P         : Natal            kita sudah dekat, tinggal 3 minggu lagi. Persiapan dramanyasaja belum apa-apa, karena kalian tidak pernah serius. Si bodoh inipun …selalu saja datang terlambat.
M        : (sedang main guitar dan nyanyi) “Hai mari berhimpun dan bersukaria turut semua ke Betlehem, lihat yang lahir ….”
Y          : Suaramu boleh juga! Boleh aku bantu dengan drum?  (memainkan drum
mengiringi nyanyian Maria)
P          : ( Tepuk tangan ) Hebat….bisa diorbitkan juga kalian berdua, yach, pikir-pikir kalau kamar kosong tidak ada, yang penting kan satelit sudah siap untuk diorbitkan.
Y          : Betul juga, Maria! Kita memang kompak. Tak kusangka kalau selama ini kita hanya sekedar latihan, ternyata….di hatimu dan di hatiku ada….
M        : (memotong ucapan ) jangan berharap yach, saya sudah ada yang punya.
Y          : Eh…kok kamu sampai semarah itu, maksud saya, di hatimu dan dihatiku ada kasih Tuhan Yesus. Betul nggak….
T          : (masuk panggung dan kasih salam) Seseselamat Naatal!  Apa kabar, Pak Guru?
S          : Kenapa lambat lagi?
T          : Sesesebenarnya, aku sudah hampir dekat di Gereja tetapi ketemu anak jatuh dari ojek. Aaaku antar dia ke rumahnya. Maaf….aku terlambat..
P          : Alasan?
S          : Diam! Ayo kita tunduk kepala sebelum latihan drama. Bapa kami yang di Surga. Kudus, kudus, kuduslah namamu. Pimpinlah latihan ini dari alfa sampai omega. Biarah kami menyambut Tuhan Yesus dengan segenap kasih kami. Amin. Apakah kalian sudah hafal teksnya?
Semua : Hampir. Sudah, belum.
S          : O.K. Sampai hari ini saja kita pakai teks. Kita mulai dari pengumuman Panglima. Panglima! Majulah dari sebelah kanan.  Siap?  Action.
P          : (maju seperti kucing sambil seyum)  
S          : Cara jalan mu terlalu seksi seperti kucing. Majulah seperti prajurit Roma dan jangan senyum! 
P         : Itulah kalau kebiasaan…Pak Sutradara, mulai hari ini saya akan coba meninggalakan senyumku dan saya ulangi lagi. (Berjalan dengan cepat dan seram)
S          : Bagus…., tapi jalanmu jangan terlalu cepat. Ulang sekali lagi!
P         : (maju seperti prajurit dan membuka gulungan dengan horizontal dan mulai membaca dengan suara lembut) Pengumuman…….! Dengarlah hai semua rakyat…..! Yang mulia …Kaisar Gaius Octavius Agustus memerintahkan….
S          : Stop…. Jangan baca pengumuman itu seperti surat cinta, dan gulungan itu harus kamu buka dengan cepat, tepat dan kedua tangan memegang surat itu dengan cara kerajaan Roma, seperti ini….( membuka gulungan itu dari atas ke bawah )
P         :(mengulangi dari awal) Pengumuman…….! Dengarlah hai semua rakyat…..! Yang mulia …Kaisar Gaius Octavius Agustus memerintahkan supaya setiap orang mendaftarkan diri ke kampung masing-masing …
Barang siapa yang namanya tidak terdaftar akan dihukum.
S          : Bagus ! Sekarang Maria dan Yusuf bacalah teksnya !
Y         : (mendekatkan diri kepada Maria) Pacarku!
M        : Aduh….. kamu jangan kesempatan dong. Dudukmu terlalu dekat.
S         : Panggil pacar pula? Ingat Maria sudah menikah? Dan jangan terlalu dekat sekarang masih latihan.
Y         : Istriku….! Saya telah mendengar pengumuman dari Kaisar. Kita harus pulang ke kampung kita untuk mendaftarkan nama kita.
M        : Ke Betel maaf Betelehem ….?  Jauh sekali….!  Dengan tubuh  seperti ini, saya tidak sanggup. Bapak sajalah yang pergi.
S         : Maria, Jangan lupa kamu hamil. Tadi kamu terlalu cepat berdiri.
M        : (pelan-pelan) Dengan tubuh ini, saya tidak sanggup. Bapak sajalah yang pergi. ( mempergakan)
S         : Coba peragakan jalan orang hamil.
M        : ( berjalan )
S         : Kamu tidak boleh berjalan seperti orang biasa, seperti ini ( berdiri dengan perlahan sambil memegang lutut dan berjalan dengan sekali kali memegang pinggangngya sambil tarik nafas )
M        : Sepertinya Bapak pernah melahirkan! Saya akan coba gaya hamil Bapak ( Meniru praktek sutradara )
S         : Baik! Sekarang kita sudah tiba di Betlehem,Yusuf dan Maria sedang mencari penginapan. Siapa tuan penginapan.
T          : Aa..aku, Pak Su…su…sumatra.
P          : Bukan Sumatra. Sutradara…Bodoh sekali.
S          : Yusuf ayo mulai dari ‘Shalom’, nama saya…’
S          : Yusuf ayo mulai dari ‘Shalom’, nama saya…’
Y          : Shalom. Nama saya Yusuf. Datang dari Sei Pancur, eh salah lagi, dari Galilea. Ini isteriku. Kami sedang mencari kamar. Adakah kamar kosong?
T          : (gugup)Ti..ti…ti……!
S          : Jawabanmu hanya ‘tidak ada.’ Gampang saja. Coba ulangi.
T          : Maaaf, Tuhan. Ti…, tidak ada.
S          : Jangan tambah. Bilang aja hanya tidak ada.
T          : Ha…hanya tidak ada.
S          : Aduh Pusing….( memegang kepala ). Jangan ucapkan hanya. Ucapkan ‘tidak ada.’
T          : Tidak ada.
S          : Bagus. Kemudian kamu harus keluar dari panggung. Latihan kita sudah cukup hari ini. Pulanglah dengan demai sejatera.
P          : Pak Guru, kami tidak bisa pulang dengan damai sejaterah.
S          : Kenapa tidak?
P          : Kami tidak ada damai sejatera kalau perut kami tidak diisi dengan Kentaky.
Semua           : Setuju….!
S          : Memang saya mengasihi kalian seperti Tuhan Yesus mengasihi ku. Karena itu, saya ingin mentraktir kalian hari ini tetapi kakiku terlalu berat.
Semua           : Biarlah kami pijat kaki Bapak. (memijat ramai-ramei sampai jatuh)
S          : Sudah susudahlah! Ayo kita pergi …!


  
Babak II

N         : Kerajaan Roma pada waktu itu menguasai dunia sejak mereka menang dalam perang Kartago pada tahun 264 SM.  Kaisar mulai menjadi Penguasa kerajaan Roma sejak tahun 67 SM. Gaius Octavius Agustus menjadi kaisar pada tahun 27 SM. Mulai saat itu kerajaan Roma menjadi makmur dan mengadakan sensus penduduk pertama kali. Pada zaman itu, Maria telah mengandung bayi Yesus dari Roh Kudus, nama suaminya Yusuf, mereka   tinggal di Galilea

P          : ( Maju ke depan dan memukul kentongan dan membuka gulungan surat) Pengumuman…….pengumuman…! Dengarlah hai semua rakyat…..! Yang mulia …Kaisar Gaius Octavius Agustus memerintahkan supaya setiap orang mendaftarkan diri ke kampung masing-masing….. Barang siapa yang namanya tidak terdaftar akan dihukum (terdengar bunyi kentongan) Tonnng……tonggg……(lampu mati)

Y         : Istriku….! Saya telah mendengar pengumuman dari Kaisar. Kita harus pulang ke kampung kita untuk mendaftarkan nama kita.
M        : Ke Betlehem….? Jauh sekali….! Dengan tubuh  seperti ini, saya tidak sanggup.     Bapak sajalah yang pergi.
Y         : Katanya…  tidak boleh diwakilkan, lagi pula saya tidak tega meninggalkan kamu seperti ini sendirian. Jadi kita pergi sama-sama. Saya akan usahakan mencari keledai.
M        : Baiklah…! Saya juga rindu melihat Betlehem. Kiranya Tuhan memberkati perjalanan kita. (lampu mati)
M+Y   : (Jalan-jalan di panggung, dan Maria sesekali kali jatuh)
M        : Aduh…. capek sekali (mengelus pinggangnya dan tarik nafas panjang dan menghembuskan perlahan)
Y         : Sayangku! Kita sudah tiba di Betlehem. Kamu harus bertahan demi anak kita.
M        : Saya masih tahan karena Tuhan memberikan kekuatan padaku. Dimana kita menginap?
Y         : Tenang saja. Saya akan mencari kamarnya. (mengetok)  Helo, helo! Adakah kamar kosong?
Suara1          : Maaf, tidak ada kamar kosong karena banyak orang datang untuk mendaftar.  Carilah tempat yang lain.
Y         : Helo, apakah ada kamar kosong?
Suara2          : Satupun tidak ada. Cari kamar di tempat lain, tapi mungkin semua rumah di Betelhem sudah diisi dengan tamu-tamu. (Lampu mati)
Y         : Maria! Saya sudah kunjungi banyak tempat tapi belum dapat.
M        : Mungkin, karena saya berjalan dengan pelan sehingga kita tiba di sini pada sore. Aduh …
Y         : Bukan karena itu, tetapi karena perintah Kaisar itu. Jangan kuatir, pasti Tuhan siapkan tempatnya. Mari kita pergi ke pinggir kampung ini.
M        : Baiklah. Oh… perut saya rasanya sakit sekali, mungkin waktunya bagi saya untuk bersalin.  
Y         : Ada sebuah rumah di situ. Kebetulan, ada seorang mau masuk ke dalamnya, Tuan, Tuan!
T          : Siapa yang memanggil ku ? Enak sekali disebut Tuan. Kenapa memanggil ku?
Y         : Shalom. Nama saya Yusuf. Datang dari Galilea. Ini isteriku. Kami sedang mencari kamar. Adakah kamar kosong?
T          : (melihat dengan gaya bodoh dan pelan-pelan)Ti…ti..tidak ada!
Y         : Tolong carikanlah kamar untuk kami karena isteriku hamil dan sebentar lagi mau melahirkan. Kami tidak keberatan walaupun  kamarnya kecil. 
T          :  (menatap perut Maria) Hahahamil? Kakakasihan! Te..te…tetapi …ti..ti…ti….
Y         : Tidak ada lagi. Maria. Ayo kita cari tempat yang lain.(menopang Maria dan pergi)
T          : (menangkap baju Yusuf) Se…se…sebentar…( melihat dengan sangat kasihan kepada Maria)
Y         : Kenapa? Adakah kamar kosong?
T          : ( sambil menarik tangan Yusuf dengan pelan) ti..ti..ti…..
S         : (di bawah panggung) Kenapa si bodoh itu menangkap bajunya? Peranannya sudah selesai. Hei, Bilang aja, “Tidak ada” dan keluar dari panggung!
T          : Ti…tidak ada ka…kamar ko…kosong. (menarik bajunya sampai Y dan M jatuh).
Y+M   : Aduh.. Sakit! Kenapa tarik? Di dalam sekenario, tidak ada.
S         : (muncul di panggung) Aduh!  Sudah rusak drama Natal kita. Gara-gara kamu…. semuannya berantakan !
Y+M   : Betul, Pak.  Gara-gara si bodoh itu! Kita malu. (menunjuk ke arah si Bodoh dan keluar dari panggung)
(semua pemeran juga keluar dan lampunya mati)
T          : (berlutut sambil menangis) Tuhan Yesus! Ampunilah kesalahan ku. Drama Natal ini sudah rusak karena aku. Guru dan Kawan-kawanku kecewa karena aku. Semua penonton juga sudah pulang dengan kecewa. Ampunilah aku. Tetapi Tuhan, Aku tidak bisa bilang, “Tidak ada kamar kosong.”   Mana aku bisa bilang “tidak” kepada Tuhan Yesus? Aku tidak bisa… aku tidak bisa….aku tidak bisa….hukhukhuk
S         : (semua muncul) mmm …Aku baru menyadari kamu mengasihi Tuhan Yesus dengan sunguh-sunguh  dan hatimu lebih murni daripada hatiku. Aku minta maaf karena aku marah sama mu. Seharusnya semua orang merayakan Hari Natal sepertimu.
Semua : Amin! Kami juga minta maaf.
S         : Marilah kita merayakan Hari Natal dengan segenap kasih dan menyanyi  ‘Hai Dunia Bersorkalah….’  dengan segenap jiwa kita. – 

Tamat

Anak Yang Hilang II

Pemeran :    Amang ( Ayah )                            
Rado ( anak Sulung )                                                      
                        Anggi ( anak bungsu )                            
                        Noni ( teman wanita Anggi )    
                        Juragan( Saudagar Peternak Babi )  
                        Pembantu                                       
Petani                                               
Ajung ( anak petani)                   
                        Penjual Pakaian                            
                        Teman-teman Anggi                   

BAB I
Bagian 1: ( Sebuah Desa )         
Latar belakang Panggung :  Sebuah desa yang bernama desa Dolok Masihol terletak di daerah pegunugan. Kebanyakan pendudukanya hidup sederhana dengan bertani & berdagang. Salah satu keluarga yang cukup terpandang dan kaya di desa ini adalah keluarga Pak Hombing. Ia seorang petani yang sukses, baik dan dermawan. Ia mempunyai 2 anak laki-laki yaitu Rado, anak yang sulung, memiliki sifat rajin, ulet seperti ayahnya dan Anggi si bungsu, bersipat agak pemalas dan manja. Setiap hari Rado bekerja mengurusi ternak dan sawah ayahnya, sedangkan Anggi setiap hari pekerjaannya hanya menyabung ayam dengan teman-temannya.

Rado  : ( pagi-pagi membersihkan kandang dan memberi makan ternaknya dan siap-siap untuk berangkat ke sawah dengan topi dan cangkulnya )
Anggi : (menyabung ayam dengan teman-temannya) Ayo, ayo, keokan dia , cakar terus! (malam hari Rado dan Anggi tidur di kamar yang berlainan)
Rado  : (Bangun lebih dulu) Wah ! ternyata hari sudah hampir siang , aku harus segera pergi ke sawah,  mungkin para pekerja sudah mulai bekerja. Ayah...! Apakah Anggi sudah bangun ayah? (menjumpai ayahnya yang sedang duduk menikmati segelas kopi)
Amang         : Coba kamu lihat sendiri! Kamu hendak ke mana, bukankah hari ini kamu harus ke pasar menjual panen kita?
Rado  : Biarlah Anggi yang pergi, Ayah. Saya ada pekerjaan yang lebih penting di sawah dengan pekerja kita (masuk ke kamar Anggi dan menjumpai Anggi yang masih tidur)
Anggi            : (Dengan cepat kembali ke tempat tidur, menutup tubuhnya dengan seslimut dan mendengkur) Kuuur....kuuuuur,....kuuuuuur, shhhhhhhh
Rado  : Hei pemalas, bangun! (menjingkapkan selimut Anggi dan mengoyang-goyang tubuhnya)
Anggi : U...a...h, (mengeliat) jangan ganggu aku, aku masih ingin tidur
(sambil menarik selimut menutupi seluruh tubuhnya) pantang lihat orang senang!
Rado  : (Geleng-geleng kepala) Dasar anak manja ! Hei Anggi!
(Menyentakan tubuh Anggi) Hari ini kamu saja yang pergi ke pasar menjual panen kita. Awas jangan sampai kamu lupa! (Keluar dari kamar Anggi)
Anggi : (mengintip dari balik selimut memastikan abangnya telah pergi dan dengan cepet bangun dari tempat tidur) Ok man! Kau tahu yang kumau. (keluar dari kamar lalu makan)
Amang         : Rado! Ayah sangat bangga padamu, ayah yakin kamu akan jadi orang yang berhasil.
Rado  : Terimakasih Ayah! Semuanya untuk masa depan. Berangkat dulu Ayah! (Keluar dari panggung)
Amang         : Gi..! (mendekati Anggi yang sedang makan) Kamu harus meneladani abangmu.  Coba kamu hitung-hitung apa yang kamu dapatkan dari hasil menyabung ayam setiap hari .
Anggi : (berhenti makan)Untuk apa ayah mengupah pekerja-pekerja itu kalau kita juga harus kerja? Saya tidak mau seperti bang Rado, setiap hari sibuk! toh dia juga tidak mendapatkan gaji lembur.
Amang         : Bukan itu yang ayah maksud! Coba kamu pikirkan masa depanmu, hiduplah yang teratur.

Anggi : Ayah....ayah! Saya bukan anak kecil lagi, saya bisa mengatur diri saya sendiri.
Amang         : Ayah tahu & ayah mengerti.....! Ayah sangat sayang padamu dan tidak mau melihat hidupmu kacau dan tidak teratur.
Anggi : Baiklah ayah, kita lihat saja nanti. (Bersiap-siap untuk pergi dengan memakai sepatu) Saya berangkat dulu ke kota menjual panen kita. (Keluar dari panggung) Permisi ayah!
Amang         : Hati-hati ! (geleng-geleng kepala) Tuhan sadarkanlah dia.

Bagian 2 : Rumah
Prolog           : Akhirnya Anggi pergi ke kota menjual panen. Di kota dia melihat banyak hiburan, penuh dengan keramaian, dan ada kebebasan. Semua yang dilihatanya menggoda hatinya untuk tinggal di kota. Setelah pulang dari kota pada malam harinya Alot gelisah, tidak bisa tidur memikirkan dan membayangkan enaknya hidup di kota.

Anggi : (Terlentang di atas tempat tidur, balik kiri dan balik kanan) Ah...... bagaimanapun caranya impianku ini harus terwujud. Apapun akan kuperoleh dengan uangku untuk diriku sendiri, tak kan kuperdulikan siapapun yang melarangku. (Diam sejenak) Tapi...., mungkinkah amang menyetujui rencana ini ?Aku akan mencobanya Turun dari tempat tidur untuk menjumpai ayahnya tiba- tiba bertemu dengan abangnya Rado di ruang tamu)
Rado : Bagaimana penjualan panen kita Gi?
Anggi : Sudah saya berikan pada ayah ! (membuang muka)
Rado  : (memandang wajah adiknya) Oh..., kamu mau kemana? nampaknya kamu sedang gelisah dan memikirkan sesuatu. Ada apa? (memegang tangan adiknya)
Anggi : Aku akan pergi jauh dan meninggalkan rumah ini. Saya sudah bosan tinggal di rumah ini.
Rado  : (Terkejut) Apakah kau sungguh-sungguh?
Anggi : Ya! Aku telah membuat rencana besar untuk ini, abang pasti maklum, tanganku ini tidak pernah kotor oleh lumpur sawah (menunjukan kedua tangannya)
Rado  : (Menahan nafas) Seharusnya kekayaan keluarga kita tidak membuatmu menjadi sombong dan angkuh .
Anggi : Itu hakku, aku sudah dapat menentukan apa yang baik bagi diriku sendiri.
Rado  : Lalu apa rencanamu itu ?
Anggi : Pertama aku akan minta bagianku dari kekayan ayah .
Rado  : (Marah dan menarik baju Anggi) Eee..., kau mengigau apa? Tega benar kau  merencanakan itu, betul-betul kau sudah tidak punya perasaan. Ayah masih sehat mengapa kamu berani berkata seperti itu? Huh (melepaskan baju Alot)
Anggi : Aku butuh uang untuk menyenangkan diriku di kota nanti... Apakah aku...... plaaak (tangan Alit menampar pipi Alot)                                                                             
Rado  : Tidak pantas orang seperti engkau melakukan itu, seharusnya kamu bersyukur dengan kehidupan yang kamu dapatkan seperti sekarang ini!
(Tolak pinggang dan keluar meninggalkan Anggi)
Amang         : (Masuk, menemui Anggi dan duduk di sebuah kursi) Kulihat beberapa hari ini wajahmu muram saja Anggi? Ada masalah apa sebenarnya
(mendekati Anggi yang duduk bersedih)
Anggi : Apakah Ayah tidak marah padaku?
Amang  : Mengapa harus marah, engkau belum mengatakanya, katakanlah!
Anggi : Aku perlu uang..... (sejenak diam) yang kumaksud, a..a.. adalah, bagianku dari kekayaan Ayah.
Amang : Hem....(merenung sejenak dan menghembuskan nafas panjang) Lalu.... mengapa kau minta sekarang? Bukankah kau tidak kekurangan di rumah ini ? Apa gerengan yang membuatmu mengambil keputusan itu?
Anggi : Aku ingin bebas, aku ingin pergi ke kota dan berusaha sendiri, membangun untuk diriku sendiri, mungkin berdagang atau usaha lain. Saya sudah tidak betah tinggal di rumah ini.
Amang         : Sebelum engkau melangkah jauh dan akhirnya menyesal. Cobalah bertahan dulu disini. 
Anggi : Tidak Ayah! Tekadku sudah bulat untuk pergi(Memandang dengan penuh permohonan kepada sang ayah) Bagaimana Ayah?
Amang         : (terdiam) Anggi.... anakku! kau tahu ayah sangat mengasihimu dan tak ingin kehilanganmu, kamu adalah harta ayah (Meneteskan air mata)
Anggi : Ayah....(memegang tangan ayahnya)  Kumohon pengertian dari ayah Pokoknya saya harus pergi! Hanya itu yang membuatku puas, tidak ada pilihan lain.
Amang         : (Menghirup nafas panjang dan mengehembuskanya secara perlahan) Baiklah Anggi! Kapan engkau pergi? (sambil berdiri dan memegang bahu Anggi)
Rado  : (Menguping pembicaraan antara Anggi dan Ayahnya) Huh... anak manja, sampai hati dia mengatakanya pada Ayah. Awas ...! Terima juga bagianmu dariku. (mengepalkan tangannya dengan penuh kegeraman)
Ayah  : Besok malam ayah akan memberikan bagianmu. (meninggalkan Anggi ke luar ruangan dengan wajah sangat sedih)
Anggi : Akhirnya tercapai juga keinginanku (tertawa) Ha-ha-ha!
Rado  : (Menemui Anggi setelah ayahnya pergi) Jadi, Ayah menyetujui niatmu itu?
Anggi : Begeitulah! memeng kenapa? Abang kelihatanya iri dengan rencanaku ini?
Rado  : Aku benci dengan tindakanmu, seharusnya engkau batalkan niatmu itu.
Anggi : Rencanaku sudah matang, ku harap abang tidak menghalangi..... ini         keputusanku! (membelakangi Rado)
Rado  : Oh....(mengayunkan tangan untuk memukul Anggi, tapi tidak jadi karena tiba-tiba Anggi berbalik). Engkau memang kepala batu, anak sombong, anak durhaka (kesal dan menjauhkan diri dari Anggi)
Amang : (Masuk) Rado, Anggi! Kalian berdualah pewaris harta ayah. Sekarang ayah akan membagi harta kita ini. Anggi sesuai dengan permintaanmu, inilah yang menjadi bagianmu. Semuanya sudah diuangkan
            (Menyerahkan pundi-pundi berisi uang kepada  Anggi)
Anaggi          : Terima kasih Ayah .
Amang         : Ya, pergunakanlah milikmu itu dengan baik-baik dan kembangkanlah usahamu.
Anggi : Baik Ayah, saya akan mengingat pesan ayah.
Amang         : Sekarang kamu persiapkan segala sesuatu untuk keberangkatanmu.
Anggi : (Di depan pintu) Ayah! Aku akan pergi, selamat tinggal Ayah , selamat tinggal bang Rado!
Amang         : Selamat jalan Nak! Hati-hati dan ingatlah akan ayahmu ini. (Haru dan    meletakan tangan di dada dan memandang jejak-jejak kaki si Alot sampai Si Anggi hilang dari pandanganya) uhk...uhk...uhk
Rado  : Selamat jalan anak manja! (melambaikan tangan) Sudahlah Ayah, relakan dia pergi, kan masih ada aku anak ayah. (menarik tangan ayahnya masuk ke rumah)

BAB II
Bagain I : (Sebuah Kota)
Prolog : Anggi berjalan sampai jauh hingga akhirnya ia sampai di sebuah kota yang ramai, dan mulai mencari kepentingan sendiri.

1. Di Jalan : Diiringi musik cha-cha. Melihat penampilan orang-orang kota dan membandingkannya dengan dirinya yang sangat kumuh. Untuk itu ia membenahi diri dan pakaianya, ia masuk ke toko pakaian, yang dilayani oleh pramuniaga toko tersebut dan memilih beberapa pakaian yang bagus. Saat itu seorang gadis telah memperhatikanya dan membantu memilih pakaian yang cocok serta merubah penampilan Anggi menjadi seorang muda yang sangat tampan dengan penampilan parlente kota, sampai semua orang melirik penampilanya yang baru. Berawal dari perjumpaan di toko pakaian tersebut, Anggi dan gadis itu menjadi teman dan selalu bersama-sama. Musik stop.

2. Di dalam Bar : Diiringi Musik bar. Anggi dan gadisnya masuk Bar, disambut hangat oleh teman-temannya , minum-minum dan merokok sampai puas dengan disertai nyanyian duniawi  ‘Alangkah Indahnya Dunia Kurasa  dan membagi-bagikan uangnya kepada teman-temannya. Musik stop.

3. Discotik : Diiringi Musik Disco dan kerlipan lampu-lampu disko. Semua orang di dalam discotik berdisko sebentar dan musik stop.

4. Kasino : Diiringai Musik kasino. Bermain judi dengan satu orang bandar judi. Musik stop.

Bagian 2
Prolog           : Setiap hari Anggi berpesta ria, menghabiskan waktunya dan uangnya dengan teman-temannya. Hidup dengan berfoya-foya, bermain judi, dan hura-hura serta main perempuan. Sampai pada suatu hari Anggi kehabisan uang dan pada saat itu di kota tsb makanan susah dicari, teman-temanya semuanya menjauhiya dan ia harus meninggalkan penginapan. Untuk dapat makan ia menjual kembali pakaiannya yang indah-indah, hingga tinggal pakaian yang melekat di badannya.

Anggi            :(menjual pakaiannya dan mendapatkan sebungkus makanan dan berjalan   menyusuri emperan toko, di sebuah tempat yang sunyi Anggi duduk dan makan) Apa yang harus kulakukan untuk mendapatkan makanan besok,
(duduk sambil merangkul lututnya)  Oh...      badanku kedinginan.... untuk mengemis aku sangat malu .... aku harus berusaha mendapat pekerjaan besok pagi! Untuk sementara aku akan tidur disini (mengabil koran dan menutupi tubuhnya sambil berbaring.
Tuan 1 : (masuk panggung dan menyepakkan tubuh Anggi dengan kakinya)  Hei! Hari sudah siang, jangan kamu merusak pemandangan disini)
Anggi : (Segera bangun dan berjongkok) Tuan! Tolong berilah bagiku pekerjaan supaya aku dapat makan.
Tuan I             : Jangankan untuk mengupahmu, makan untuk keluagaku saja kurang, kamu tahu kan, sekarang mendapatkan makanan sangat susah walaupun walaupuan uang banyak. Hus...pergi kamu dari sini!
Anggi : Oh, kemanakah aku harus pergi (terus berjalan dan bertemu dengan seorang  petani) Permisi tuan apakah saya dapat bekerja disini?
Petani            : (mengamat-amati agak lama) Heem... memang.. ada pekerjaan menjaga   ternak Babi diladang, tempatnya di ujung sana (menunjuk ke ujung jalan)
Jung! Antar orang ini ke ladang.
Anjung          : Baik Pak!
Alot     : (di jalan) Jung, apakah kamu punya makanan?
Anjung          : Sudah kumakan tadi pagi.
Alot     : Oh..Aku lapar sekali.
Anjung : Gan! ada pekerja baru.
Juragan : Siapa namamu?
Anggi : Anggi!
Juragan : Jagalah Babi-Babi itu! (menunjuk Babi yang sedang makan)
Anggi            : (duduk melihat Babi makan sambil menelan air ludahnya) betapa enak dan lahapnya Babi-babi itu. Oh.... perutku menjadi tambah lapar
(menekan perutnya dan mengambil makanan Babi dengan tangannya dan hendak memasukkanya ke dalam mulutnya, tiba-tiba....)
Juragan : Hei apa yang kamu lakukan itu!! (melihat ke arah Anggi dan mendekatinya)
Anggi : (Tersentak dan tidak jadi memasukkannya ke mulutnya) Saya lapar Paak...
Juragan: Kamu mau makanan Babi ??? Babi-Babi itu lebih berharga daripada orang seperti kamu! (menggulingkan tubuh alot ke samping dengan kakinya) Pergi dari sini! Dasar orang tak tahu aturan (Tolak pinggang dan keluar dari panggung)
Anggi : Oh... aku diusir (Memegang kepalannya dan berjalan, tiba saat malam hari Anggi tetap berjalan dan berbicara untuk dirinya sendiri) Keadaanku semakin sengsara ... aku anak orang kaya tetapi kelaparan di tempat  asing...... aku hampir mati. Oh.... padahal di rumah Bapaku makanan sangat banyak, dan pegawai Bapaku mendapat makan yang berlimpah , tetapi aku disini akan mati kelaparan. Oh...aku akan pulang menemui ayah, aku telah berdosa, aku tak layak disebut anaknya....aku akan memohon kepadanya untuk dijadikan sebagai upahanya, tapi....apakah ayah akan menerimaku ? Perjalanan ini sangat jauh.... tapi aku harus bertahan (Anggi berjalan dan terus berjalan .. diiringi lagu
“ bertobatlah dan balik pada Bapa”)

BAB III ( Di rumah sang Ayah )

Prolog : Setiap hari Sang ayah menunggu dan mengharapkan anaknya pulang menemuinya, ia mendaki ke bukit-bukit untuk memandang di kejauhan apakah anaknya ada di tengah jalan menuju pulang. Ia selalu berdoa supaya anaknya kembali

Amang         : (melihat-lihat kalender ) Oh....ternyata sudah 10 tahun Anggi meninggalkan kami. Hari ini adalah hari bahagia, hari natal telah tiba , alangkah indahnya kalau anggi juga ada di sini merayakannya (duduk dan berdoa ) Bapa dalam Sorga terpujilah namaMu, mulialah kasihMu. Lindungilah anakku dan pimpinlah langkahnya, seperti terangMu telah menerangi dunia ini dengan kelahiran AnakMu Yesus Kristus , kurindu anakku Anggi boleh hadir di hari natal yang berbahagia ini menyambut kelahiranMu. kuserahkan dia ke dalam tanganMu. Amin!(diiringi nyanyianKembalilah dan Balik pada Bapa)
            ( Bangkit dan berjalan mendaki bukit sampai ke puncak ) oh.. !Anakku, kembalilah (Tiba-tiba tersentak dan tertegun) Oooooh! Itu seperti anakku! Itu Anggi !!! Anggi anakku (melambaikan tangan) Anggi Pulang!!! (Berteriak  sambil menuruni bukitdan melambaikan tangan) Semua kemari, Anggi pulang! (memanggil pembantunya dan  berlari menyambut Anggit) Anggi anakku ..!   Kau kembali Nak...!
Anggi : Ampun Ayah....saya telah berdosa...., tak layak saya menjadi anak Ayah ...uh..uh..uh.(menangis dan berlutut di depan ayahnya sampai seluruh badannya menyentuh tanah )
Amang         : ( Membungkuk dan menolong Anggi untuk berdiri, memeluk dan
            menciuminya serta airmata yang menetes di pipinya) Tidak Anggi...... , kau tetap anakku... anakku seperti semula.....
Anggi : Oh....(Memeluk Ayahnya) Ayah masih mau menerimaku....
            uh....uh....uh..
Amang         : Bawalah kemari baju yang bagus , cincin emas dan sepatu untuk anakku ini! (menyuruh pekerjanya)
Pembantu : Baik Pak! (berlari ke rumah dan dengan cepat kembali)
Amang         : (Memakaikan baju, cincin, sepatu yang baru) Marilah ..! kita rayakan    kedatanganmu ini bertepatan hari ini hari natal hari berbahagia bagi kita.
              (berjalan sambil merangkul anggi)
Rado  : (Baru pulang dari sawah, heran melihat keramaian di rumahnya) Hei, ada apa gerangan?
Pembantu : Adikmu Anggi telah kembali, ini persiapan pesta menjambut kedatangannya.
Rado  : Hah ....? (duduk terhempas dengan pakaian dari sawah di luar rumah)
Amang         : Marilah masuk, Nak! Pesta telah siap, jangan di luar saja...!
Rado  : Aku telah melayani ayah bertahun-tahun... belum pernah ayah membuat pesta untuk bersuka sita seperti ini... tetapi baru saja datang si Anggi yang kerjanya hanya memboroskan harta Ayah.... Ayah merayakannya seperti ini???
Amang         : Anakku, engkau selalu bersama-sama dengan aku, segala kepunyaanku adalah kepunyaanmu juga.. Kita patut bersuka cita sebab adikmu telah mati dan menjadi hidup kembali. Bukankah engkau mengasihi dia juga? Hari ini hari Natal, marilah kita saling memaafkan dan bersukacita
  Rado            : Tidak (Diam sejenak ....lalu...) Maafkan aku Ayah! Seharusnya akupun ikut bersuka cita adikku telah kembali .. Kita berbahagia.
Amang         : Marilah kita bersuka cita bersama-sama(Masuk bersama Rado ke dalam rumah)
Anggi            : (Langsung menyerbu Rado dan memeluknya) maafkan aku, Bang..!
Rado : Adikku kau telah kembali! (membalas pelukan adiknya)
Amang         : Sekarang adalah hari natal, marilah kita saling bersalaman dan saling
memaafkan, kita sambut kelahiran Tuhan Yesus di hati kita dengan sukacita dan hati yang bersih. Selamat hari Natal! (Semua menyanyikan Lagu “Selamat hari Natal)
Prolog           : Betapa tersesatnya manusia, karena menuruti kemauannya sendiri, namun, demikian Allah, seperti seorang Bapa kepada ananknya, tetap memaafkan dan mengasihi barangsiapa yang berbalik dari jalannya yang sesat.                     

-Tamat