Chan Yeol Juntak

Minggu, 28 Januari 2018

Orang Kaya Dan Lazarus

Pemeran :    Pengemis
Orang kaya
Abraham
Orang yang membawa usungan mayat
Iblis-ular
Alkitab           : Lukas 16:19-31



Babak I
Latar-belakang Panggung : Di depan rumah, pada musim hujan. (Ayam berkokok pada waktunya subuh)

Pengemis     : (dengan  menguap)  Aduh dingin sekali. Kenapa saya tidak ada
ayah dan ibu? Ibu!  Ayah !  Aduh aku tidah bisa tahan lapar.  Ada rumah mewah, ada Orang kaya disana. Aku akan kesana dan minta nasi aja.  (depan pintu) Bapak, Pak! Tolong saya, beri saya nasi Pak.  Ada orang ?
Orang kaya :  (ada suara aja) Ayo, kenapa datang pengemis ke sini?  Bilang aja,
                   "tidak ada orang". Kalau pengemis datang tidak ada rejeki. Usir saja.
Hamba :  (suara aja) Pergilah!  Tidak ada orang!  Pengemis tidak boleh
datang ke sini.
Pengemis     : (terkejut dan mundur) aduh, saya terkejut.  Pak, saya tidak ada ibu           
                  dan ayah dan saya sakit parah, jadi tidak mempunyai kerja,   
                  terpaksa saya mengemis.
Orang Kaya: (bergumam dan keluar dari rumah) Saya harus ke luar dan memukul dia anak yang jahat itu.  Ayo, kamu ke sini.  Cepatlah, kesini. Ayo kesini.  Di depan saya, sampai sini.
Pengemis     : Bapak, ampun… Ampunilah saya.
Orangkaya : Tidak mau!  Dasar nakal. (pukul) Hei!  Pok!  Pukul!  Pukul!  Puul.
Pengemis     : (dipukul dan jatuh) Ah!
Orang kaya : Aduh! Kenapa pengemis ini selalu mengganggu saya?  Ya, saya
                 Memang egois, kalau saya kasih makanan saya, nanti saya tidak kenyang.
Pengemis     : (sambil berdiri) Tidak!  Saya tidak bisa pergi, tanpa
                 memberitakan tentang Yesus kepada Bapak itu, (berjalan terpincang sampai ke pintu dan berdiri situ)  Pak,..Pak!  Saya mau bilang kata yang terakhir, dengarlah, Pak.  Ayo Pak.
Orang kaya: (Masuk dengan marah) Kamu mau dipukul sampai mati ya?  Apa
                 yang kata terakhir itu, cepat katakan saja.
Pengemis     : Bapak, Pak. Eh, percaya kepadaTuhan Yesus.
Orang kaya : Oh, jangan ribut-ribut.
Pengemis     : Percayalah Yesus, Pak.  Kalau gitu, hati Bapak serahkanlah kepada Yesus, sebab kalau Tuhan Yesus masuk dalam kehidupan Bapak. Bapak selamat.
Orang kaya: (tertawa keras) Ha,ha,ha .....   Semua orang yang percaya Yesus

adalah orang gila.  Kalau kamu mau percaya Yesus, percayalah tinju saya(sambil memukul mukanya). Kamu mengerti, ya?
Orang kaya : (dengan terpincang berdiri dan pegang orang kaya)  Bapak juga
                 harus ke gereja dan percaya Yesus.
Pengemis     : Kalau Bapak hidup di dunia, berapa lama Bapak  hidup?  100 tahun?  1000 tahun?  Bapak harus percaya Yesus.  Percayalah kepada Yesus, Pak.
Orang kaya :  Anak Ini harus dihajar (memukul pipi pengemis 15 kali)  Eit !  Puk ! Pak ! Pang! Pang !  Pang!......
Pengemis     : (jatuh dengan merintih)  Nga a--.!
Orang kaya : Sial, hari ini,  (waktu pengemis mau keluar dari bawah pagar, dia pukul pengemis)  Kemana ?  kemana ?  kemana? (meludah)  Peh !  Peh ! (Sambil mumdur)Bawalah ini sayur dan daging yang paling enak.
Pengemis     :(hujan dan bunyi jeruling)  Aduh, dingin sekali, saya tidak tahan.  Tuhan tolonglah Bapak itu, supaya dia dapat percaya Engkau. Uu…Uuuu -----!  (sambil nangis dan mati)       
Narator  : (Bicara dengan penonton dan menjelaskan isi bab I)  Adik-adik, pengemis itu percaya Yesus atau tidak?  Dia percaya, ya ? Kalau orang kaya tadi, yang memukul si Pengemis itu percaya Yesus atau tidak?  Ya, dia tidak percaya Yesus. Sekarang waktunya sudah lewat,  Pengemis itu meninggal, dan si kaya yang egois tadipun meninggal.  Sekarang kita akan menonton pemakaman orang kaya itu.



Babak II
Tempat kejadian drama ini adalah kuburan yang sepi dan sunyi.  Ada lagu orang pemakaman.
Di sana, air mata lenyaplah.  . . . . . . . . . " Adik-adik, orang kaya yang egois itu juga mati ya?  Sekarang kita akan menonton, di mana dan bagaimana orang kaya yang egois, dan kita juga akan melihat, di mana dan bagaimana si Pengemis yang percaya Yesus.  Ayo marilah kita menonton. ( diiringi nyanyian "Di sana, air mata lenyaplah ….)



Babak III
Latar-belakang Panggung : Di neraka. Ada lampu merah dan asap.

Ular         : (Badannya pelan-pelan keluar)  I hi hi hi .......Saya Iblis.  Saya suruh Adam dan Hawa "Walaupun kamu  makan buahan pohon pengetahuan, kamu tidak mati", aka mereka dengar saya, mereka jatuh dalam dosa .  Sekarang saya mau melakukan seperti itu lagi untuk menggoda mereka.  (mengayun ekor, ular mundur dan suara aja) Ular bukan Iblis, tapi saya bisa masuk hati ular dan bisa masuk hati orang cantik, sehingga menjadi Iblis.  Sekarang saya menjadi Iblis yang lebih jahat. (Iblis di kiri dan si kaya di kanan)
Iblis          :(tiba-tiba, keluar dan menakutkan orang) Uak -haha !  haha !   Saya Iblis.  Hari ini saya datang ke gereja untuk menggoda anak-anak sini dan menjadikan mereka murid saya.  Ayo, adik-adik!  Allah sudah mati ya.   Jangan percaya kepada Allah, Tapi percayalah kepada saya !  ( membujuk anak-anak menjawab "Tidak mau").  Ah ! ini anak-anak bandal.  Anak-anak ini belajar dimana?   Kalau begitu ada cara yang kedua.  Kalau hari minggu, ada banyak cara yang enak di  TV ya ?  Kalau hari minggu, jangan ke gereja, ya! Nonton TV saja ya! (anak-anak bilang "tidak mau")  Eit!  Eit! Saya pertama kali lihat anak-anak yang tidak mau mendengar saya.  Kalau begitu, ada cara yang ketiga.  Sekarang saya pasti menang.  Adik-adik sekarang saya akan mengajar tentang apa yang dilakukan di gereja.  Waktu berdoa, buka mata dan main-main dengan kawan-kawan aja ya!  (anak-anak bilang "tidak mau")  (Iblis nangis dan meratapi)  Saya sudah berkeliling-keliling di seluru dunia, tapi baru ketemu anak-anak yang tidak mendengar saya.  Saya tidak bisa tinggal disini,  saya pergi  Mari ! (sebentar keluar,  7-8 detik datang lagi dengan suara nyaring)  Saya datang kembali!  Kamu sekalian tidak mau dengar saya, tapi ada yang mau dengar saya .  Orang itu  sekarang masuk kesini,  aya cepat masuklah!
Orang kaya : (masuk dengan nangis)  Saya tidak berbuat dosa. Saya tidak
pernah mencuri dan pakai uang orang lain.  Kenapa saya dibawa ke neraka.  Saya tidak mau masuk neraka! Saya Tidak mau!  Saya tidak mau!
Iblis          : (Pelan-pelan mendekati orang kaya, yang tiba-tiba memukul dia)  Kenapa  kamu nangis dan ribut-ribut.  Saya tidak bisa dengar orang yang bising.
Orang kaya : Yah! Kamu siapa, siapa yang memukul saya?
Iblis          : Saya Iblis!  Kamu selalu mendengar saya.  Waktu Pengemis bilang "percayalah Yesus ".  Saya masuk ke dalam hatimu, berbisik "jangan percaya Yesus, jadilah egois dan pukullah orang miskin itu. Dengarlah,
                 kamu orang baik, coba lihat sini! Lihat kolam yang menyala dan ajaib iitu.  Saya akan lempar kamu ke situ, kamu mandi situ saja, hangat dan enak .
Orang kaya : (dikejar dan gemetar)  Ayo, Bapak Iblis,  saya mau menyembah engkau dua ratus kali.  Tolonglah slmatkan saya.  Tolonglah, tolong!  ( dia menyembah 15 kali, memeluk Iblis dan menggoyangnya)  Bapak Iblis, tolonglah saya! (dia mendorong Iblis dan lari)
Iblis          : (berdiri) Aduh! Pusing. Kamu harus dihukum dua kali lipat.  Ayo, kesini (dia mengejar dan menangkap orang kaya, memukulnya terus dan melemparkannya ke dalam neraka.)
Tuhan     : (cuman suara aja)  Iblis!  Iblis!
Iblis          : Ya! Siapakah yang memanggil saya ?
Tuhan     : Sayalah yang kamu benci.
Iblis          : Apakah, Tuhan mau kasih upah kepada saya ?
Tuhan     : Kamu menggoda anak-anak gereja di sini yang ingin percaya  kepadaKu dengan sungguh-sungguh dan anak-anak yang lain, kamu juga harus dilemparkan ke dalam api neraka.
Iblis          : (dengan suara gemuruh Iblis dilemparkan ke neraka)  Ak !  U-ak !  Tolonglah !
Orang kaya : (muncul dari api) Aduh! Ini bagaimana! Saya kira kalau masuk neraka, pasti mati,  tetapi tidak mati. Yah!  Iblis, karena kamu, aku tidak  percaya Yesus.  Dalamnya lebih panas, ayo kamu masuk.
Iblis          :Bukan aku, kamulah turun kebawah. (berdua, bergiliran turun dan naik)
Orang kaya : (menjerit)  Aduh! aduh! Panas sekali.  Hello! Tuhan! Allah Bapa !  Ibu !  Saya berbuat salah.  Ampunilah saya.  Mulai sekarang saya mau percaya Yesus  dengan sungguh-sungguh.  Tolong lepaskanlah saya dari sini.
Abraham     : (pakai kayu 70cm untuk orang kaya ) Lihat saya, saya Abraham.
Orang kaya : Bapak orang percaya!  Bapak  Abraham!  Mulai sekarang saya mau percaya Yesus tolonglah selamatkan dari sini.
Abraham     : Orang kaya egois!  Barangsiapa yang sudah masuk neraka tidak bisa percaya Yesus.  Sudah terlambat. Tidak ada kesempatan lagi untukmu. Kamu hiduplah dalam neraka selama-lamanya.
Orang kaya : Ayo, Bapak Abraham, kalau begitu, biarlah aku tinggal di sini, tapi saya tidak tahan haus.  Tolonglah kasih secangkir air minum.
Lazarus  : (datang di tempat yang sama dengan Abraham)
Orang kaya : Ah!  Ah!  Itu siapa. Apakah itu Lazarus yang datang di rumah saya.  Ayo! Lazarus!
Lazarus  : (mundur )
Abraham     : (melihat-melihat)
Orang kaya :  Ayo! Bapak Abraham, tolong suruhlah Lazarus kesini, supaya ia mencelupkan ujung jarinya ke dalam air dan menyejukkan dalam nyala api ini. Ayo tolonglah saya!
Abraham     : Orang kaya egois!  Siapa saja yang sudah masuk neraka, tidak bisa dapat suatu harapan, satu titik airpun tidak diberikan.  Saya tidak bisa memenuhi permintaanmu.
Orang kaya : Kalau begitu, Bapak Abraham, saya ada suatu permintaan.  Tolong dengarlah permintaanku.  Di kampung saya, ada lima saudara yang jahat seperti saya.  Suruhlah Lazarus ke sana dan sampaikanlah berita tentang saya, supaya mereka jangan masuk ke neraka ini.
Abraham     : Orang kaya ini bodoh!  Disana Ada pendeta, hamba Tuhan, anak-anak Tuhan yang menyampaikan Injil.  Kalau saudaramu tidak mau dengar perkataan mereka, saudaramu juga tidak mau mendengar perkataan Lazarus.  Kamu harus masuk neraka dan menderita selama-lamanya, karena kamu tidak percaya Yesus.
Orang kaya : (mecekik lehernya sendiri dengan menangis )  Aduh, tapi, saya tidak bisa mati! Mau mati tapi tidak bisa!  Aduh, saya  orang bodoh.  Kalau saya sudah tahu tentang ini waktu tinggal di dunia, saya pasti percaya Yesus.  Ayo! Saudara-saudara, jangan masuk neraka ya!  Percayalah kepada Yesus dengan sungguh-sungguh. 
                 Percayalah Yesus !!!

                                                  - Tamat - 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar