Chan Yeol Juntak

Minggu, 28 Januari 2018

Si Kaya Yang Berhutang

Pemeran  : R- Raja
               P- Panglima
               K- Orang Kaya
               I- Iwan  

Babak I(Istana)
Raja   : Syaloom…! Saya adalah raja yang percaya kepada Tuhan Allah, karena Dia mengampuni dosa saya. Apakah kalian percaya kepada Tuhan juga? Baik! Kalian adalah rakyat yang baik. Panglima….!
P    : Ya..Tuanku raja. Mengapa tuanku memanggil saya?
R    : Mengapa suaramu seperti suara bencong ?
P    : Ya Rajaku, karena aku menghormati engkau yang penuh kasih, penuh khikmat dan murah hati kepada semua rakyat.
R    : Sudahlah ….Bukan karena pa-apa, tapi saya percaya Tuhan Allah yng memberikan hikmat kepadaku. Sudahlah tidak usah basa-basi .
P    : Ternyata itu rahasianya, tapi siapakah Tuhan itu?
R    : Apa kamu belum mengenal Tuhan Yesus? Adik-adik apa kalian sudah mengeanal Tuhan Yesus?
P    : Maaf Rajaku, apakah yang harus aku lakukan sekarang?
R    : Omong-omong  apakah engkau suddah memanggil sikaya itu?
P    : Ya…dia sudah menunggu di luar tuanku raja!
R    : Panggilkan dia….
P    : (keluar) Raja menyuruhmu masuk!
R    : Aadik-adik… ! Si kaya ini berhutang sebanyak 100 juta kepadaku, tetapi sudah sepuluh tahun ia belum mengembalikannya juga.  Hari ini saya harus memintanya
K    : Hormat tuanku Raja (sujud menyembah) Engkaulah raja yang paling saya hormati. Apakah tuanku raja baik-baik saja?
R    : Kurang baik,….. karena kamu meminjam uangku 10 tahun yang lalu, tetapi sampai sekarang kamu belum mengembalikannya bukan……?
K    : Ya….Rajaku yang terhormat!
R    : Apakah kamu tahu berapa banyak hutangmu kepadaku?
K    : 100 Juta tuanku raja.
R    : Hari ini adalah hari yang terakhir menurut perjanjianmu bukan……?
K    : Ya….Tuanku raja.
R    : Sudah bawa uangnya?
K    : Saya tidak membawa uang itu tuan…
R    : Tidak………?
K    : Maaf 1000 kali maaf tuanku raja. Se---benarnya  saya sudah mengumpulkan uang itu, tapi……..
R    : Tapi apa…..
K    : Tapi saya sudah memakai uang itu untuk orang miskin.
R    : Untuk orang miskin…? Hatimu baik, tapi kamu harus lunasi hutangmu sekarang juga kepadaku!
K    : Rajaku…. satu rupiahpun uang itu ssudah tidak ada.
R    : Kamu janji untuk memakai uang itu untuk berdangang, bukan……?
K    : Gara-gara salah satu pedagang itu, dia murah hati dan penuh kasih terhadap karyawan. Waktu hujan, waktu panas, karyawan tak kerja, tapi upahnya tetap dikasih. Waktu malas dan sakit upahnya pun tetap diberikan, dan juga selalu memberikan makanan yang enak-enak.
R    : Siapakah pedagang itu?
K    : Itulah aku (menunjuk diri)
R    : Aduh pusing………(memegnag kepala)
K    : Waduh…Rajaku pingsan.
R    : Hei…Pemalas, Pulang ……!
K    : Pulang…..?  Terimakasih rajaku(membungkukan badan) Selamat tinggal
         (melambaikan tangan)
R    : Hei….orang kaya mau kemana?
K    : Ya, Tuanku raja……! Saya mau pulang .
R    : Pulanglah ke rumahmu dan bawa semua hartamu kesini!
K    : Semua hartaku……? Saya sudah tidak punya haarta lagi tuan….
R    : Tak ada barang?
K    : Tentu ada Barang.
R    : Apa itu?
K    : Di rumahku ada istri, putra-putri, itulah hartaku
R    : Kalau begitu juallah istri dan anak-anakmu, dan kembalikan hutangmu kepadaku.
K    : Tolonglah tuanku raja jangan bergurau.
R    : Saya bergurau kepadamu? Kamu;ah yang main-main samaku, kamu perlu dihajar, dipukuli, dan dimasukkan ke dalam penjara
K    : Jangan rajaku, saya tidak bisa hidup tanpa keluargaku, ampunilah aku ini sekali lagi, sabarlah tuanku raja. ( menyembah sampai ke tanah )

R    : Tak bisa ! Masukkanlah si Kaya ini ke dalam penjara sampai ia lunasi seluruh hutangnya.

P    : Baik Tuanku raja.
K    : Ampunilah saya, saya tidak bisa melunasi uang itu walaupun saya kerja keras sepanjang umur hidup saya. Kalau saya masuk penjara uuuhhh…uhh…uuuhhhh (berlutut & menangis) siapa yang akan memelihara orang tuaku dan keluargaku, ampunilah saya (bersujud memeluk kaki raja)
R    : Sudahlah saya mengampuni kesalahanmu seperti Tuhan mengampuni dosaku. Pulanglah dengan damai sejahtera dan hiduplah dengan murah hati.
K    : Terima kasih Rajaku. Saya akan hidup dengan penuh kasih seperti engkau . Tuhan memberkatimu.
R    : Kalau begitu saya akan menghapuskan seluruh hutang-hutangmu
K    : Lunas semua?(menatap raja) Satu rupiahpun raja tidak menagihnya lagi ?
R    : Ya tentu karena aku berbelas kasihan kepadamu.
K    : Wah rajaku! Terima kasih. (berdiri dan salam raja) Engkau betul-betul raja yang hebat dan penuh kasih. Terimakasih…..terimakasih(sambil tunduk tunduk keluar dari panggung)


BABAK II(Kampung)

Narator         : Akhirnya oleh belas kasihan raja, si kaya tersebut bebas dari segala hutangnya. Ia sangat senang dan sangat bahagia. Sekarang marilah kita melihat apa yang dilakukan si kaya itu ketika ia bertemu dengan orang yang berhutang kepadanya.
K    : Bebas…(mengangkat kedua tangan dengan sukacita, jalan tanpa melihat)  sudah 10 tahun saya merasa menjadi budak gara-gara hutang itu, tapi sekarang saya sudah dibebaskan . (saling tabrakan) Aduuh….pantatku sakit….Siapa yang menabraku? Hei ternyata kau….
I      : Aduuh….Oh…..Apa kabar tuan?
K    : Kamu tanya, kenapa kamu sudah lup ya….hutangmu 100 ribu rupiah kepadaku, setiap 3 bulan bungannya 100%. Jadi kamu berhutang 500 ribu rupiah kepadaku.
I      : Kapan kita membuat janji mengenai bunga itu tuan….?
K    :Itu khannn…biasa, Ayo kembalikan!
I      : Saya belum siap tuan…
K    : Apa katamu…belum siap..? Hari ini hari perjanjian pas 1 tahun, kamu harus melunasi hutangmu. Ayo….cepat…!
I      : Tuan…! Saya sudah lama sakit, tadi pagi saya baru bangun. Saya mulai kerja hari ini,….. berikanlah saya waktu beberapa hari lagi.
K    : Tidak…! Satu haripun tidak bisa ditunda.
I      : Tuan…..! Saya memohon ,
K    : (Memukul) Tidak kamu perlu dihajar…Hiaaat…hiaaat…
I      : Aduuuh …..sakit….tolong….tolong….adik-adik tolonglah aku…
K    : Pencuri…penipu….harus dihukumsaya masukkan kamu ke dalam penjara. Ayo…..(Menarik baju si Ita)
I      : Tuaann …ampunilah saya…..
K    : Ampun? Tidak ada ampun bagimu. Ayo masuk penjara…!Huuuh… (menyepak dengan kaki & Ita keluar dari panggung) Wah..! Enak sekali memukul ortang itu Aduh…! Bunyi apa di dalam perutku. Gara-gara si gadis itu perutku jadi keroncongan. Sayang, masih adakah ayam panggang?
       (Musik hari ini harinya Tuhan)

Babak III(Istana)
Narator : Rajapun mendengar tentang perbuatan si kaya itu, dan membuat raja
            sangat  marah terhadap dia. (raja jalan ke kiri dan ke kanan)

R    : Panglima….Panglima….
P    : Ya….Rajaku..
R    : Apakah si kaya yang jahat itu sudah kau tangkap?
P    : Ya…tuanku Raja saya sudah menangkapnya.
R    : Bawalah dia kemari
P    :Ya rajaku…! (Keluar dan membawa si kaya) Ayo..! Masuk..!
R    : Adik-adik…Apakah betul si kaya ini memukul gadis yang berhutang itu ?
K    : (Masuk dengan ketakutan) Apa kabar Rajaku…..
R    : Berapa banyak hutangmu kepadaku …?
K    : Satu rupiahpun tak perlu lagi saya bayar. Tuanku raja yang mengatakanya…., mengaapa tuanku raja bertanya lagi…?
R    : Betul… tapi apakah kamu setia pada perjanjianmu? Apakah kamu menunjukkan muarah hati kepada orang lain..? Mana janjimu?
K    : Kehidupan saya lumayan Tuan……
R    : Apakah kamu mengampuni kesalahan orang lain…., menghapuskan utang si Ita..?
K    : Tidak…, tapi si Ita itu perlu dihajar..
R    : Tidak mengampuni…, tapi apa….
K    : Saya memukul dia karena saya marah
R    : Apa katamu ….? Memukul…?
K    : Ya… tapi sedikit saja.
R    : Sedikit….mengapa kau masukkan dia ke penjara..?
K    : Karena dia tidak mengembalikan uangku….,padalah dia punya uang. Betul kan Adik-adik…(Tidak) Wah…kamu juga sam seperti si Ita, saya ludahi kamu semua …ciuuh…
R    : Diam…..diam….kamu masih jahat di hadapanku….Panglim…..! Tangkap dia dan masukkan dia ke penjara. Lepaskan si Ita dari penjara sekarang juga…!
P    : Ya…tuanku raja…
R    : Dengarlah haai orang kaya, kamu sudah di bebaskan dari hutang 100 juta, tapi kamu tidak mengampuni yang berhutang 100 ribupun….
K    : Aduh…..Tuanku raja….ampunilah saya sekali lagi….
R    : Adik-adik….Apakah kalian setuju si jahat ini harus masuk ke dalam penjara..?
K    : Rajaku..(Menyembah)Janganlah percaya kepada adik-adik itu, mereka membenci saya dan mereka bohong….
R    : Bohong…? Apakah betul…?Kamu masih menyalahkan orang lain dan belum bertobat juga ya…., kamu harus dihukum…Panglima…!Masukkanlah dia ke dalam penjara dan pukullah dia seratus kali setiap  hari sampai ia menemui ajalnya….
P    : Ya…Rajaku…Ayo….
K    : Aduh….matilah aku, ampunilah aku….(keluar bersama panglima dari panggung)
R   : Adik-adik..! Apakah kalian pernah mengampuni kesalahan orang lain? Baiklah…! Ingatlah…! Tuhan Yesus juga telah berfirman bahwa kamu harus mengampuni kesalahan orang lain yang bersalah kepada kamu sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali. Apakah kalian sudah siap untuk mengampuni seperti itu….? Tuhan Memberkati!   

-Tamat-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar