Pemeran : R- Raja
P- Panglima
K- Orang Kaya
I- Iwan
Babak I(Istana)
Raja : Syaloom…! Saya adalah raja yang percaya
kepada Tuhan Allah, karena Dia mengampuni dosa saya. Apakah kalian percaya
kepada Tuhan juga? Baik! Kalian adalah rakyat yang baik. Panglima….!
P : Ya..Tuanku raja. Mengapa tuanku memanggil
saya?
R : Mengapa suaramu seperti suara bencong ?
P : Ya Rajaku, karena aku menghormati engkau
yang penuh kasih, penuh khikmat dan murah hati kepada semua rakyat.
R : Sudahlah ….Bukan karena pa-apa, tapi saya
percaya Tuhan Allah yng memberikan hikmat kepadaku. Sudahlah tidak usah
basa-basi .
P : Ternyata itu rahasianya, tapi siapakah
Tuhan itu?
R : Apa kamu belum mengenal Tuhan Yesus?
Adik-adik apa kalian sudah mengeanal Tuhan Yesus?
P : Maaf Rajaku, apakah yang harus aku lakukan
sekarang?
R : Omong-omong apakah engkau suddah memanggil sikaya itu?
P : Ya…dia sudah menunggu di luar tuanku raja!
R : Panggilkan dia….
P : (keluar) Raja menyuruhmu masuk!
R : Aadik-adik… ! Si kaya ini berhutang
sebanyak 100 juta kepadaku, tetapi sudah sepuluh tahun ia belum
mengembalikannya juga. Hari ini saya
harus memintanya
K : Hormat tuanku Raja (sujud menyembah)
Engkaulah raja yang paling saya hormati. Apakah tuanku raja baik-baik saja?
R : Kurang baik,….. karena kamu meminjam
uangku 10 tahun yang lalu, tetapi sampai sekarang kamu belum mengembalikannya
bukan……?
K : Ya….Rajaku yang terhormat!
R : Apakah kamu tahu berapa banyak hutangmu
kepadaku?
K : 100 Juta tuanku raja.
R : Hari ini adalah hari yang terakhir menurut
perjanjianmu bukan……?
K : Ya….Tuanku raja.
R : Sudah bawa uangnya?
K : Saya tidak membawa uang itu tuan…
R : Tidak………?
K : Maaf 1000 kali maaf tuanku raja.
Se---benarnya saya sudah mengumpulkan
uang itu, tapi……..
R : Tapi apa…..
K : Tapi saya sudah memakai uang itu untuk
orang miskin.
R : Untuk orang miskin…? Hatimu baik, tapi
kamu harus lunasi hutangmu sekarang juga kepadaku!
K : Rajaku…. satu rupiahpun uang itu ssudah tidak
ada.
R : Kamu janji untuk memakai uang itu untuk
berdangang, bukan……?
K : Gara-gara salah satu pedagang itu, dia
murah hati dan penuh kasih terhadap karyawan. Waktu hujan, waktu panas,
karyawan tak kerja, tapi upahnya tetap dikasih. Waktu malas dan sakit upahnya
pun tetap diberikan, dan juga selalu memberikan makanan yang enak-enak.
R : Siapakah pedagang itu?
K : Itulah aku (menunjuk diri)
R : Aduh pusing………(memegnag kepala)
K : Waduh…Rajaku pingsan.
R : Hei…Pemalas, Pulang ……!
K : Pulang…..?
Terimakasih rajaku(membungkukan badan) Selamat tinggal
(melambaikan tangan)
R : Hei….orang kaya mau kemana?
K : Ya, Tuanku raja……! Saya mau pulang .
R : Pulanglah ke rumahmu dan bawa semua
hartamu kesini!
K : Semua hartaku……? Saya sudah tidak punya
haarta lagi tuan….
R : Tak ada barang?
K : Tentu ada Barang.
R : Apa itu?
K : Di rumahku ada istri, putra-putri, itulah
hartaku
R : Kalau begitu juallah istri dan
anak-anakmu, dan kembalikan hutangmu kepadaku.
K : Tolonglah tuanku raja jangan bergurau.
R : Saya bergurau kepadamu? Kamu;ah yang
main-main samaku, kamu perlu dihajar, dipukuli, dan dimasukkan ke dalam penjara
K : Jangan rajaku, saya tidak bisa hidup tanpa
keluargaku, ampunilah aku ini sekali lagi, sabarlah tuanku raja. ( menyembah
sampai ke tanah )
R : Tak bisa ! Masukkanlah si Kaya ini ke
dalam penjara sampai ia lunasi seluruh hutangnya.
P : Baik Tuanku raja.
K : Ampunilah saya, saya tidak bisa melunasi
uang itu walaupun saya kerja keras sepanjang umur hidup saya. Kalau saya masuk
penjara uuuhhh…uhh…uuuhhhh (berlutut & menangis) siapa yang akan memelihara
orang tuaku dan keluargaku, ampunilah saya (bersujud memeluk kaki raja)
R : Sudahlah saya mengampuni kesalahanmu
seperti Tuhan mengampuni dosaku. Pulanglah dengan damai sejahtera dan hiduplah
dengan murah hati.
K : Terima kasih Rajaku. Saya akan hidup
dengan penuh kasih seperti engkau . Tuhan memberkatimu.
R : Kalau begitu saya akan menghapuskan
seluruh hutang-hutangmu
K : Lunas semua?(menatap raja) Satu rupiahpun
raja tidak menagihnya lagi ?
R : Ya tentu karena aku berbelas kasihan
kepadamu.
K : Wah rajaku! Terima kasih. (berdiri dan
salam raja) Engkau betul-betul raja yang hebat dan penuh kasih. Terimakasih…..terimakasih(sambil
tunduk tunduk keluar dari panggung)
BABAK
II(Kampung)
Narator : Akhirnya oleh belas kasihan raja, si
kaya tersebut bebas dari segala hutangnya. Ia sangat senang dan sangat bahagia.
Sekarang marilah kita melihat apa yang dilakukan si kaya itu ketika ia bertemu
dengan orang yang berhutang kepadanya.
K : Bebas…(mengangkat kedua tangan dengan
sukacita, jalan tanpa melihat) sudah 10
tahun saya merasa menjadi budak gara-gara hutang itu, tapi sekarang saya sudah
dibebaskan . (saling tabrakan) Aduuh….pantatku sakit….Siapa yang menabraku? Hei
ternyata kau….
I : Aduuh….Oh…..Apa kabar tuan?
K : Kamu tanya, kenapa kamu sudah lup ya….hutangmu
100 ribu rupiah kepadaku, setiap 3 bulan bungannya 100%. Jadi kamu berhutang
500 ribu rupiah kepadaku.
I : Kapan kita membuat janji mengenai bunga
itu tuan….?
K :Itu khannn…biasa, Ayo kembalikan!
I : Saya belum siap tuan…
K : Apa katamu…belum siap..? Hari ini hari
perjanjian pas 1 tahun, kamu harus melunasi hutangmu. Ayo….cepat…!
I : Tuan…! Saya sudah lama sakit, tadi pagi
saya baru bangun. Saya mulai kerja hari ini,….. berikanlah saya waktu beberapa
hari lagi.
K : Tidak…! Satu haripun tidak bisa ditunda.
I : Tuan…..! Saya memohon ,
K : (Memukul) Tidak kamu perlu dihajar…Hiaaat…hiaaat…
I : Aduuuh …..sakit….tolong….tolong….adik-adik
tolonglah aku…
K : Pencuri…penipu….harus dihukumsaya masukkan
kamu ke dalam penjara. Ayo…..(Menarik baju si Ita)
I : Tuaann …ampunilah saya…..
K : Ampun? Tidak ada ampun bagimu. Ayo masuk
penjara…!Huuuh… (menyepak dengan kaki & Ita keluar dari panggung) Wah..!
Enak sekali memukul ortang itu Aduh…! Bunyi apa di dalam perutku. Gara-gara si
gadis itu perutku jadi keroncongan. Sayang, masih adakah ayam panggang?
(Musik hari ini harinya Tuhan)
Babak III(Istana)
Narator : Rajapun mendengar tentang perbuatan si kaya itu, dan
membuat raja
sangat marah terhadap dia. (raja jalan ke kiri dan
ke kanan)
R : Panglima….Panglima….
P : Ya….Rajaku..
R : Apakah si kaya yang jahat itu sudah kau
tangkap?
P : Ya…tuanku Raja saya sudah menangkapnya.
R : Bawalah dia kemari
P :Ya rajaku…! (Keluar dan membawa si kaya)
Ayo..! Masuk..!
R : Adik-adik…Apakah betul si kaya ini memukul
gadis yang berhutang itu ?
K : (Masuk dengan ketakutan) Apa kabar Rajaku…..
R : Berapa banyak hutangmu kepadaku …?
K : Satu rupiahpun tak perlu lagi saya bayar.
Tuanku raja yang mengatakanya…., mengaapa tuanku raja bertanya lagi…?
R : Betul… tapi apakah kamu setia pada
perjanjianmu? Apakah kamu menunjukkan muarah hati kepada orang lain..? Mana
janjimu?
K : Kehidupan saya lumayan Tuan……
R : Apakah kamu mengampuni kesalahan orang
lain…., menghapuskan utang si Ita..?
K : Tidak…, tapi si Ita itu perlu dihajar..
R : Tidak mengampuni…, tapi apa….
K : Saya memukul dia karena saya marah
R : Apa katamu ….? Memukul…?
K : Ya… tapi sedikit saja.
R : Sedikit….mengapa kau masukkan dia ke
penjara..?
K : Karena dia tidak mengembalikan uangku….,padalah
dia punya uang. Betul kan
Adik-adik…(Tidak) Wah…kamu juga sam seperti si Ita, saya ludahi kamu semua …ciuuh…
R : Diam…..diam….kamu masih jahat di hadapanku….Panglim…..!
Tangkap dia dan masukkan dia ke penjara. Lepaskan si Ita dari penjara sekarang
juga…!
P : Ya…tuanku raja…
R : Dengarlah haai orang kaya, kamu sudah di
bebaskan dari hutang 100 juta, tapi kamu tidak mengampuni yang berhutang 100
ribupun….
K : Aduh…..Tuanku raja….ampunilah saya sekali
lagi….
R : Adik-adik….Apakah kalian setuju si jahat
ini harus masuk ke dalam penjara..?
K : Rajaku..(Menyembah)Janganlah percaya
kepada adik-adik itu, mereka membenci saya dan mereka bohong….
R : Bohong…? Apakah betul…?Kamu masih
menyalahkan orang lain dan belum bertobat juga ya…., kamu harus dihukum…Panglima…!Masukkanlah
dia ke dalam penjara dan pukullah dia seratus kali setiap hari sampai ia menemui ajalnya….
P : Ya…Rajaku…Ayo….
K : Aduh….matilah aku, ampunilah aku….(keluar
bersama panglima dari panggung)
R : Adik-adik..! Apakah kalian pernah mengampuni
kesalahan orang lain? Baiklah…! Ingatlah…! Tuhan Yesus juga telah berfirman
bahwa kamu harus mengampuni kesalahan orang lain yang bersalah kepada kamu
sebanyak tujuh puluh kali tujuh kali. Apakah kalian sudah siap untuk mengampuni
seperti itu….? Tuhan Memberkati!
-Tamat-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar